Sejak pertama ditemukan di Wuhan pada Desember, hingga Kamis pagi (30/1/2020), jumlah negara yang terjangkiti virus Novel 201 Coronavirus (2019-nCoV) sudah mencapai 18 negara.
Mulai dari negara-negara tetangga China di Asia, seperti Thailand, Singapura dan Malaysia. Hingga ke negara-negara Eropa dan Amerika, termasuk Jerman, Prancis, Kanada, dan Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, jumlah korban meninggal di China akibat virus yang mirip Server Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) ini sudah mencapai mencapai 170 orang dan kasus terkonfirmasi mencapai 7.711 di seluruh dunia.
"Mereka juga mengatakan 170 orang telah disembuhkan dan dipulangkan." tulis CNBC International, mengutip Komisi Kesehatan Nasional China.
Akibat tingginya tingkat ancaman coronavirus, mulai Rabu kemarin, sudah ada berbagai negara yang melakukan evakuasi terhadap warga negaranya yang ada di Wuhan. Beberapa negara lainnya, termasuk Indonesia, juga tengah mempertimbangkan untuk menarik warga keluar dari kota yang kini diisolasi itu.
Berbagai maskapai besar dunia juga telah menangguhkan penerbangan ke China, demi menghindari penyebaran virus mematikan itu.
Kepanikan dan ketakutan ini membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berencana untuk mengadakan rapat kembali untuk menentukan apakah wabah coronavirus ini bisa disebut sebagai darurat global.
"Dalam beberapa hari terakhir perkembangan virus terutama di beberapa negara, terutama penularan dari manusia ke manusia, membuat kami khawatir," kata ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa.
"Meskipun jumlah di luar China masih relatif kecil, mereka memiliki potensi wabah yang jauh lebih besar." lanjutnya.
Sebelumnya, dari hasil rapat pekan lalu, WHO hanya menyatakan virus corona yang baru sebagai "keadaan darurat di China".
Dalam rapat khusus di Jenewa, Swiss itu, Ketua Panel Komite Keadaan Darurat WHO, Didier Houssin mengatakan masih terlalu dini untuk mengkategorikan wabah itu sebagai "keadaan darurat global".
"Terlalu cepat," kata Houssin, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat.
Hal itu juga dinyatakan oleh Mike Ryan, Direktur Eksekutif Program Keadaan Darurat Kesehatan WHO. Namun ia mengatakan tidak menutup kemungkinan mereka akan mengevaluasi kembali situasi pada Kamis ini.
"Kami berada di titik penting dalam acara ini. Kami percaya rantai penularan ini masih dapat terputus," kata Ryan.
(sef/sef)
Berita teratas - Google Berita
January 30, 2020 at 08:33AM
https://ift.tt/2ObbIaT
WHO Khawatir, Siap-siap Jadikan Corona China Darurat Global? - CNBC Indonesia
Berita teratas - Google Berita
https://ift.tt/2neeZMr
Bagikan Berita Ini
0 Response to "WHO Khawatir, Siap-siap Jadikan Corona China Darurat Global? - CNBC Indonesia"
Post a Comment