Search

Konsep Cegah Banjir yang Diusung Anies Baswedan saat Pilkada 2017: Air Dimasukkan Bumi Bukan ke Laut - Tribunnews

TRIBUNNEWS.COM - Hingga saat ini Kamis (2/1/2020) Jakarta dan sekitarnya masih tergenang banjir.

Curah hujan yang tinggi sejak Selasa (31/12/2019) menyebabkan banjir melanda kawasan Ibu Kota.

Gubernur DKI Anies Baswedan pernah menjelaskan konsep mecegah banjir saat debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua.

Ketika itu moderator menanyakan maksud dari program kerja Anies yakni zero run-off atau nol limpahan untuk menangani masalah banjir. 

Anies mengatakan jika konsep vertical drainage adalah air hujan dimasukkan ke bumi bukan dikirimkan ke laut.

"Mengenai air, konsepnya adalah vertical drainage. Air hujan ini rahmah dari Allah, dari Tuhan. Rahmah yang diturunkan untuk dimasukkan ke bumi bukan sesegera mungkin dikirim ke laut. Yang dilakukan sekarang masuk kirimkan ke laut," ujarnya dilansir melalui YouTube OfficialiNews, Jumat (27/1/2017).

Saat itu, Anies berencana akan memperbanyak sumur-sumur resapan.

"Bumi kita tidak diresapi oleh air karena itu yang kita lakukan adalah memperbanyak sumur-sumur resapan di tiap kampung, ditiap rumah, di tiap jalan," ungkap pria 50 tahun ini.

Hal ini dilakukan agar tanah di Jakarta berisi air kembali.

"Disamping kanal-kanal dan sungai pun kita siapkan lubang kedalam. Sehingga tanah dibawah Jakarta berisi air kembali," ujarnya.

Let's block ads! (Why?)



Berita teratas - Google Berita
January 02, 2020 at 11:44AM
https://ift.tt/37qmr8H

Konsep Cegah Banjir yang Diusung Anies Baswedan saat Pilkada 2017: Air Dimasukkan Bumi Bukan ke Laut - Tribunnews
Berita teratas - Google Berita
https://ift.tt/2neeZMr

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Konsep Cegah Banjir yang Diusung Anies Baswedan saat Pilkada 2017: Air Dimasukkan Bumi Bukan ke Laut - Tribunnews"

Post a Comment

Powered by Blogger.