Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, tak mau menjelaskan soal adanya polemik -telah mendapat rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta- dalam suratnya kepada Menteri Sekretaris (Mensesneg) Pratikno. Anies mengatakan keengganan menjelaskan polemik itu, karena Dinas Kebudayaan DKI Jakarta telah menjelaskan lebih dulu.
"Kan sudah (dijelaskan) dari Kepala Dinas (Kebudayaan)," ucap Anies kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (13/2/2020).
Enggan menjelaskan soal klaim rekomendasi TACB, Anies memilih berterima kasih kepada Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka yang diketuai Pratikno.
"Saya ingin sampaikan apresiasi pada Komisi Pengarah yang telah berikan persetujuan sehingga Formula E bisa dilaksanakan di Monas. Pihak DKI komunikasi intensif dengan pihak pengelola Formula E. sekaligus juga dengan FIA (Federasi Otomatis Internasional)," kata Anies.
Anies menyampaikan, hanya memiliki waktu singkat untuk pengerjaan pembangunan untuk Formula E pada 6 Juni 2020. Dia pun menegaskan tidak ada perubahan perencanaan.
"Waktu relatif terbatas, kami akan kerahkan semua sumber daya tapi dengan tetap gunakan kawasan Monas. Maka tidak ada perubahan perencanaan yang harus dilakukan, baik dari ukuran jalan, konstruksinya, itu semua siapkan berbulan-bulan bisa terlaksana," ucap Anies.
Voxpop: Kontroversi Revitalisasi Monas:
Berita teratas - Google Berita
February 14, 2020 at 10:31AM
https://ift.tt/2wjtFhH
Kontroversi Klaim Rekomendasi TACB, Anies Pilih Serahkan ke Bawahan - Detiknews
Berita teratas - Google Berita
https://ift.tt/2neeZMr
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kontroversi Klaim Rekomendasi TACB, Anies Pilih Serahkan ke Bawahan - Detiknews"
Post a Comment