Istilah 'orang baru' ini dilontarkan Anies ketika menjawab pertanyaan awak media saat ia ditanya mengenai anggaran lem aibon yang ditulis oleh Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat di website resmi Pemprov DKI Jakarta. Istilah itu dipakai Anies saat ditanya soal PSI yang getol menyoroti anggaran-anggaran ini.
Cerita ini berawal ketika anggaran lem aibon disorot oleh anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI William Aditya Sarana di akun media sosialnya. William kala itu mem-posting screen capture apbd.jakarta.go.id yang menunjukan anggaran lem aibon senilai Rp 82,8 miliar untuk kegiatan Biaya Operasional Pendidikan Sekolah Dasar Negeri. Tak hanya itu, William juga menyoroti anggaran pulpen Rp 124 miliar hingga komputer. Pada keesokan harinya, PSI juga menggelar konferensi pers soal anggaran DKI Jakarta.
"Iya, jadi sistemnya sekarang ini sudah digital, but not a smart system. Itu hanya digital aja, mengandalkan orang untuk me-review. Itu sudah berjalan bertahun tahun. Karena itu, ini akan diubah, tidak akan dibiarkan begitu saja. Let's do it in a smart way," jelas Anies.
Ia pun mengaku sudah mengecek satu per satu anggaran itu sebelum disorot William dan PSI. Ia mengatakan sudah menemukan keanehan pada anggaran itu sejak awal dan akan melakukan perbaikan.
"Sebelum mereka (PSI) ngomong, saya sudah ngomong. Saya sudah bicara di dalam. Saya sudah bicara sebelumnya dan kita review," kata Anies.
Berita teratas - Google Berita
November 01, 2019 at 05:46AM
https://ift.tt/2NuSMmn
Cerita Lem Aibon dan Panggung Atraksi Si Orang Baru - Detiknews
Berita teratas - Google Berita
https://ift.tt/2neeZMr
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Lem Aibon dan Panggung Atraksi Si Orang Baru - Detiknews"
Post a Comment