Seorang pemilik depot bakso di Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun terdampak berita hoaks. Gara-gara hoaks terkait pentol daging tikus, usahanya bangkrut.
"Bangkrut ini Pak sudah sepekan tidak laku bakso saya. Gara-gara berita bakso saya ada daging tikus," ujar Sugeng (30) kepada wartawan di Mapolres Madiun, Jumat (31/1/2020) sore.
Sejak hoaks itu beredar di media sosial, omzetnya turun drastis. Jika biasanya dalam sehari mendapatkan Rp 1 juta hingga Rp 2 juta, kini hanya mendapat Rp 15 ribu.
"Omzet menurun drastis hingga satu hari hanya satu dan dua orang pembeli. Biasanya saya satu hari bisa mencapai Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Setelah semua tersebar isu daging tikus ke mana-mana omzet saya turun hanya Rp 15 ribu sehari," imbuhnya.
Satreskrim Polres Madiun bekerja cepat menangani isu tersebut. Polisi menyatakan, berita pentol daging tikus tersebut merupakan hoaks dan tidak terbukti.
"Jadi tidak terbukti terkait isu pentol bakso berbahan daging tikus. Hasil laboratoriumnya membuktikan bahwa pentol itu tidak mengandung daging tikus, borak maupun formalin," kata Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono.
Menurutnya, setelah viral soal pentol bakso daging tikus, Satreskrim Polres Madiun dan Polsek Pilangkenceng mengambil sampel pentol bakso dari tiga lokasi. Pentol pertama dari pedagangnya, kedua di agen dan terakhir pentol bakso yang mem-viral-kan.
Berita teratas - Google Berita
January 31, 2020 at 11:10PM
https://ift.tt/36OhSUO
Depot Bakso di Madiun Bangkrut Terdampak Hoaks Pentol Daging Tikus - Detiknews
Berita teratas - Google Berita
https://ift.tt/2neeZMr
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Depot Bakso di Madiun Bangkrut Terdampak Hoaks Pentol Daging Tikus - Detiknews"
Post a Comment