JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, mengungkapkan pengakuan soal pidatonya yang viral di media sosial pada saat Hari Guru beberapa waktu lalu.
Nadiem mengatakan, dia sempat ketakutan saat menuliskan pidato itu.
Hal itu dia ceritakan di hadapan para guru dan pegiat pendidikan dalam diskusi panel bertajuk "Integrasi, Kolaborasi dan Inovasi Pendidikan Indonesia" di Kantor Kemendikbud, Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2019).
Pemaparan Nadiem itu juga disimak oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan aktris serta aktivis Dian Sastrowardoyo yang juga hadir sebagai pembicara.
"Itu waktu nulis pidato itu, terus terang saya ketakutan sih menulis pidato seperti itu, " kata Nadiem saat mengawali ceritanya.
Baca juga: Nadiem Makarim Sebut Realisasi Penghapusan UN Setelah 2020
Alasannya, kata Nadiem, dalam pidato itu dia harus menyampaikan opini personal.
Di sisi lain, sebagai Mendikbud dia belum bisa memberikan kepastian apakah bisa memberikan solusi atas berbagai persoalan para guru.
Bahkan, Nadiem sempat merasa tidak tahu solusi apa yang harus diperbuat.
"Sekarang bayangkan, jadi harus bisa menaruh diri sendiri keluar dari situ. Oke, ini ada yang salah atau sebenarnya ada yang enggak adil dalam sistem ini. Saya enggak tahu gimana dulu cara benerin-nya. Tapi punya keyakinan bahwa itu adalah tanggung jawab kita bersama," lanjut mantan CEO GoJek itu.
Oleh karena itu, Nadiem kemudian menegaskan dirinya tidak bisa berjanji apapun.
"Saya enggak bisa berjanji apa-apa. Tapi saya kasih tahu apa yang saya inginkan, karena mekanismenya nanti masih berubah," tuturnya.
Nadiem ingin agar ke depannya lebih banyak kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sipil.
Meski demikian, Nadiem menegaskan dirinya tak bermaksud mengecilkan peran guru dan mengedepankan masyarakat sipil.
"Jadi maksud saya kalau kita bisa mengerahkan berbagai macam usaha kita, contoh dalam pelatihan guru, contoh dalam mengadopsi sekolah, contoh dalam program kepemimpinan berbagai jenjang di pendidikan kita. Itu bisa dilakukan oleh civil society saya akan senang sekali," tambah Nadiem.
Baca juga: Dongeng Anak, Mendikbud Nadiem: Melatih Imajinasi dan Kreativitas
Sebelumnya, beberapa hari terakhir, di media sosial beredar naskah pidato Mendikbud Nadiem Makarim.
Pidato itu merupakan pidato untuk memperingati Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November.
Teks pidato Nadiem sebanyak 2 halaman itu ditulis untuk peringatan Hari Guru Nasional 2019.
Pidato itu memunculkan beragam respons dari berbagai pihak.
Pada kalimat awal pidatonya, Nadiem mengucapkan permohonan maaf karena pidato yang akan ia sampaikan sedikit berbeda dengan para pendahulunya.
"Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati, biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik," demikian Nadiem mengawali pidatonya.
"Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke," tulis Nadiem.
Dalam pidato tersebut, Nadiem berjanji tak akan memberi janji kosong kepada ratusan guru.
Ia juga menyampaikan rasa simpatinya untuk para guru di Indonesia karena tugas mulia yang mereka emban juga diikuti oleh aturan-aturan yang justru menyulitkan tugas mereka.
Selain itu, Nadiem memandang tugas administratif yang dibebankan kepada para guru menghambat mereka untuk membantu para murid yang mengalami ketertinggalan di kelas.
Kurikulum yang terlalu padat dan kurangnya kepercayaan untuk berinovasi, dinilai Nadiem juga menghambat para guru untuk berkarya demi kesuksesan anak didiknya.
Ia berjanji tidak akan memberi janji-janji kosong kepada seluruh guru di Indonesia serta akan tetap berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.
Ia juga meminta para guru untuk melakukan perubahan kecil di kelas tanpa menunggu perintah.
Masih dalam pidatonya, Nadiem mengatakan perubahan kecil terus bisa dilakukan dengan cara berikut:
Mengajak kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
Memberikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas.
Mencetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
Menemukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
Menawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan
"Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak," tutup Nadiem sebelum memberikan ucapan Selamat Hari Guru dalam pidatonya.
Berita teratas - Google Berita
November 30, 2019 at 06:07PM
https://ift.tt/2L9pOrX
Ini Curhat Menteri Nadiem yang Ketakutan Saat Tulis Pidato yang Viral - Kompas.com - Nasional Kompas.com
Berita teratas - Google Berita
https://ift.tt/2neeZMr
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ini Curhat Menteri Nadiem yang Ketakutan Saat Tulis Pidato yang Viral - Kompas.com - Nasional Kompas.com"
Post a Comment