Search

Kematian Wabah Corona di China Melebihi SARS - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang warga Amerika dikonfirmasi menjadi korban dari virus corona baru pada hari Sabtu (8/2). Bahkan seorang pria Jepang juga meninggal dengan gejala yang sama. Epidemi ini akan melewati angka kematian dari jumlah korban SARS dalam waktu cepat.

Juri bicara kedutaan AS di Beijing, mengatakan warga negara Amerika Serikat berusia 60 tahun itu akhirnya meninggal di Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan China.

"Kami menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada keluarga atas kehilangan mereka. Karena menghormati privasi keluarga, kami tidak memiliki komentar lebih lanjut," kata juru bicara itu kepada Reuters dikutip Sabtu (8/2).


Seorang pria Jepang yang dirawat di rumah sakit karena pneumonia di Wuhan juga meninggal setelah menderita gejala mirip flu yang konsisten dengan virus corona baru, kata kementerian luar negeri Jepang.

Pria berusia enam puluhan itu diduga telah terinfeksi virus corona tetapi karena kesulitan dalam mendiagnosis penyakit penyebab kematian dari pneumonia virus, kata kementerian itu mengutip otoritas medis China.

Pada siang hari Kamis, 17 orang pun asing dikarantina dan dirawat di China, menurut angka pemerintah. Meski begitu belum ada angka baru terkait pasien yang dikarantina.

Hingga saat ini, total korban tewas di daratan China menjadi 722 orang pada hari Sabtu (8/2) menurut pihak berwenang China, dan tercatat akan lebih dari 774 kematian secara global selama pandemi SARS tahun 2002-2003 dari Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS). Sedangkan korban tewas akibat SARS di China hanya mencapai angka 349 kematian.

Selama wabah SARS antara November 2002 dan Juli 2003, jumlah kasus yang dilaporkan adalah 8.098, menunjukkan tingkat penularan yang jauh lebih rendah daripada coronavirus terbaru, tetapi tingkat kematian yang lebih tinggi.

Sejauh ini hanya dua kematian telah dilaporkan di luar daratan China yakni di Hong Kong dan Filipina dari sekitar 332 kasus di 27 negara dan wilayah. Kedua korban itu adalah warga negara Tiongkok.

"Sulit untuk mengatakan seberapa mematikan infeksi coronavirus baru ini," kata Profesor Allen Cheng, seorang ahli penyakit menular di Monash University di Melbourne, kepada Reuters.

"Sementara angka kematian kasar tampaknya sekitar 2%, ada kemungkinan banyak orang yang telah terinfeksi yang belum pernah diuji. Kita mungkin tidak akan tahu kasus kematian sebenarnya untuk beberapa waktu," ungkap dia.

Pejabat Hubei pada hari Sabtu melaporkan ada 81 kematian baru, 67 orang di Wuhan. Di seluruh daratan China, tidak termasuk 2.050 orang yang telah pulih dan mereka yang telah meninggal, jumlah kasus yang beredar mencapai 31.774.

Kepemimpinan komunis Beijing telah menyegel kota-kota, membatalkan penerbangan dan menutup pabrik untuk mengatasi epidemi penyebaran virus dengan efek riak untuk pasar global dan bisnis yang bergantung pada ekonomi terbesar kedua di dunia.

Pada Sabtu ini menandai hari terakhir perayaan Tahun Baru Imlek, biasanya ditandai dengan pertemuan keluarga, pesta kembang api, tebak-tebakan dan pencahayaan lampion.

Namun tahun ini, kebanyakan orang makan kue di rumah sendiri. Di televisi nasional, sebuah pertunjukan gala akan menampilkan pembacaan puisi tentang upaya anti-virus diiringi musik dan tarian.

Berita kematian pada hari Jumat (7/2) datang pada Li Wenliang, seorang dokter yang menemukan tentang virus corona jenis baru. Hal itu menimbulkan kesedihan dan kemarahan di media sosial China serta menghidupkan kembali ingatan tentang bagaimana Beijing lambat untuk memberitahu dunia tentang wabah SARS.

Dokter Li Wenliang meninggal dunia karena terinfeksi virus corona di rumah sakit Wuhan.  Atas temuannya itu, Li juga sempat didatangi polisi pada tengah malam karena diduga telah membuat komentar palsu dan telah mengganggu ketenteraman sosial.

[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)

Let's block ads! (Why?)



Berita teratas - Google Berita
February 08, 2020 at 04:56PM
https://ift.tt/31D2Kcf

Kematian Wabah Corona di China Melebihi SARS - CNBC Indonesia
Berita teratas - Google Berita
https://ift.tt/2neeZMr

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kematian Wabah Corona di China Melebihi SARS - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.