Search

30% Mobil Berbondong-Bondong via Layang, Tol Japek II Macet - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Ragam suara netizen berkeliaran di jagad media sosial sejak beroperasinya Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Japek II pada 15 Desember 2019 lalu.

Ada yang menilai beroperasinya tol ini mampu mengurangi kemacetan di jalur bawah, ada yang masih menganggap macet, bahkan ada yang mengeluh jalur Japek II pun tak luput dari kemacetan yang harapannya justru jadi pemecah arus kendaraan.

Direktur Utama PT Jasa Marga (JSMR) Desi Arryani, selaku operator Tol Jakarta-Cikampek dan Japek II mengatakan sejak Japek II dibuka untuk umum 15 Desember 2019, Desi mengklaim lonjakan penumpang sudah mulai terasa di Japek II. Sehingga berdampak pada berkurangnya volume kendaraan di jalur bawah tol Jakarta-Cikampek.


"Sejak 15 September animo masyarakat ke tol Japek sesuai estimasi kita. Hari minggu (15/12) 33% naiknya (Tol) elevated. Di bawah jadi lancar. Senen (16/12) juga berkisar 30-an%. Jadi memang sesuai analisa kita kami," sebut Desi kepada CNBC Indonesia, di Kementerian PUPR, Rabu (18/12).

Menghadapi momen Nataru ini, Desi mengingatkan fungsi tol Japek II atau Elevated. Dimana untuk mengurangi volume kendaraan yang dinilai sudah sangat padat di jalur bawah.

"Jarak jauh harus naik. Jarak dekat jangan naik. Elevated itu untuk pengguna jarak jauh," sebut Desi.

Presiden Jokowi juga sempat mengatakan dengan beroperasinya Tol layang Jakarta-Cikampek (Japek II) sepanjang 36 Km akan mengurangi kemacetan hingga 30% di jalur bawah. Dengan adanya tol ini, kendaraan jarak jauh seperti ke Bandung dan Cirebon bisa dipecah sejak pintu masuk kawasan Cikunir.

"Kira harapkan bisa mengurangi kemacetan yang selama ini dirasakan masyarakat selama ini terjebak macet berjam-jam, akan berkurang kemacetan 30%, bisa mengurangi biaya, BBM dan lainnya," kata Jokowi saat peresmian Tol Japek II di lokasi proyek, Kamis (12/12).

Namun, bagaimana dengan nasib Japek II?

Pada Rabu sore (18/12), pengguna Tol Japek II mengeluh soal kemacetan, mereka memposting keluhannya di media sosial. Usut punya usut, ternyata saat itu ada
penyempitan lajur terjadi pada sejumlah titik di Japek II. Penyempitan tersebut terjadi lantaran adanya penutupan sebagian lajur yang tengah diperbaiki.

Kondisi ini membuat kemacetan lalu lintas, hingga beberapa pengendara mem-posting kemacetan yang baru dibuka 15 Desember ini di media sosial pada Rabu Sore (18/12)

Salah satu perbaikan dilakukan pada kilometer (KM) 33. Hal ini diakui pihak Jasa Marga selaku operator tol tersebut.

"Kalau yang di KM 33 memang tadi di atas lagi ada perbaikan," kata General Manager Traffic PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek, Aprimon, kepada CNBC Indonesia, Rabu (18/12/2019).

Selain di KM 33, perbaikan juga dilakukan di titik lain di antaranya sekitar KM 11 dan KM 12. Meski begitu, dia menegaskan bahwa penyempitan tersebut tidak sampai menyebabkan kemacetan.

"Itu enggak macet, [lalu lintas tetap] mengalir. Itu paling antrean 100-200 meter karena ada pekerjaan," bebernya.

Selain persoalan macet yang sempat terjadi di jalur layang, ada netizen yang mengeluhkan kemacaten saat mau masuk atau akses masuk ke Japek II, terutama dari arah Cakung di pintu masuk Cikunir karena terhalang truk-truk besar.

Apakah ada yang masih mengalami macet di Japek II?

[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)

Let's block ads! (Why?)



Berita teratas - Google Berita
December 20, 2019 at 06:47AM
https://ift.tt/2EyHBVK

30% Mobil Berbondong-Bondong via Layang, Tol Japek II Macet - CNBC Indonesia
Berita teratas - Google Berita
https://ift.tt/2neeZMr

Bagikan Berita Ini

0 Response to "30% Mobil Berbondong-Bondong via Layang, Tol Japek II Macet - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.