Hal itu diumumkan langsung oleh Ketua DPR Nancy Pelosi setelah mayoritas DPR mengadakan pemungutan suara terhadap dua pasal pemakzulan Trump yang hasilnya menunjukkan mayoritas DPR menyetujui pemakzulannya.
Setelah melalui pemungutan suara di DPR, yang dikuasai anggota Partai Demokrat, artikel pemakzulan Trump akan diserahkan ke Senat untuk dilakukan pemungutan suara. Senat akan menentukan apakah presiden kontroversial itu akan dilengserkan dari jabatannya atau tidak.
Namun, banyak pihak yakin mayoritas senat yang adalah orang-orang pendukung Trump dari Partai Republik, diperkirakan tidak akan menyetujui Trump dilengserkan.
Selain itu, ternyata sebagian besar rakyat AS juga tidak menginginkan Trump untuk dilengserkan. Hal itu tercermin dalam hasil jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dirilis hari Kamis.
Hasil survei ini menemukan bahwa hanya ada kurang dari setengah warga AS yang setuju mendukung Trump untuk dicopot dari jabatannya.
Dalam survei itu dijelaskan bahwa salah satu alasan mengapa warga AS memilih Trump untuk tidak dilengserkan adalah karena Senat AS dalam sejarahnya jarang menyetujui pelengseran seorang presiden meski sudah ada persetujuan DPR.
Ada beberapa pertanyaan yang diberikan dalam survei itu. Hasilnya, 53% responden setuju bahwa Trump menyalahgunakan jabatannya dan 51% setuju bahwa Trump menghalangi penyelidikan Kongres.
Sekitar 42% responden, yang kebanyakan adalah Demokrat, mengatakan Kongres harus memberikan sanksi utamanya dan mengeluarkan presiden dari jabatannya.
Sementara 17% lainnya mengatakan Trump harus ditegur secara resmi melalui kecaman kongres, 29% responden mengatakan mereka ingin proses pemakzulan dihentikan, dan sisanya mengatakan mereka tidak memiliki pendapat.
Lebih lanjut, hasil jajak pendapat secara keseluruhan menunjukkan, hanya 44% publik Amerika yang menyetujui penanganan impeachment Trump oleh DPR, sementara 41% tidak setuju.
"Dan ketika ditanya bagaimana impeachment mempengaruhi pandangan mereka tentang sang presiden, 26% mengatakan mereka lebih mendukung Trump sekarang, sementara 20% mengatakan mereka kurang mendukung, dan 48% tidak mengubah pandangan mereka sama sekali," tulis Reuters.
"Jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil orang Amerika yang menginginkan Senat untuk melengserkan Trump dan Demokrat untuk mendorong lebih banyak orang di partai mereka untuk memilih Trump keluar dari jabatannya dalam pemilihan November 2020."
Reuters mengatakan, jajak pendapat tersebut dilakukan secara online, dalam bahasa Inggris, di seluruh Amerika Serikat. Jajak pendapat ini mengumpulkan tanggapan dari 1.108 orang antara 18-19 Desember dan memiliki interval kredibilitas, ukuran ketepatan, 3 poin persentase.
Langkah pemakzulan DPR AS kemarin membuat Trump menjadi presiden AS ketiga yang dimakzulkan setelah Andrew Johnson dan Bill Clinton.
Sebelumnya, dalam kasus penyelidikan impeachment ini, Trump didakwa atas dua pasal. Yakni penyalahgunaan kekuasaan dan upaya obstruksi (menghalang-halangi) kongres.
(sef/sef)
Berita teratas - Google Berita
December 20, 2019 at 08:17AM
https://ift.tt/2sK52sv
Wew! Pemakzulan Donald Trump Nggak Laku di AS, Ini Buktinya - CNBC Indonesia
Berita teratas - Google Berita
https://ift.tt/2neeZMr
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wew! Pemakzulan Donald Trump Nggak Laku di AS, Ini Buktinya - CNBC Indonesia"
Post a Comment