Search

Membahayakan, YLKI Minta Pemerintah Evaluasi Tol Layang Japek - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta kepada pemerintah untuk mengevaluasi total manajemen lalu lintas di Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek II).

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan permintaan evaluasi disampaikan terkait kemacetan yang terjadi di ruas tol tersebut saat musim Libur Natal dan Tahun Baru pada Sabtu (21/12) lalu. Ia mengatakan kemacetan yang mengakibatkan penutupan sementara tersebut bisa membahayakan masyarakat.

"Ini bisa membahayakan keamanan dan keselamatan pengguna tol. Jangan sampai jalan tol layang menjadi produk gagal," katanya seperti dikutip dari Antara, Senin (23/12).


Tulis mengatakan agar tidak membahayakan, pengelola tol dan pemerintah perlu mempertimbangkan keberadaan emergency exit atau pintu keluar darurat. Pintu Darurat tersebut bisa dibuka di KM 25. Keberadaan pintu tersebut diharapkan bisa memberikan jalan keluar sehingga pengguna tol tidak tersandera bila terjadi kemacetan berjam-jam di jalan bebas hambatan tersebut. Jalan Tol Layang Japek II baru  dibuka pada 15 Desember 2019 lalu.

Setelah dibuka, ruas tol itu hampir selalu dipadati kendaraan. Bahkan pada Sabtu (22/12) lalu, tol tersebut mengalami kemacetan panjang.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan untuk mengatasi masalah tersebut pihaknya akan membatasi jumlah kendaraan yang melintasi ruas jalan tersebut. Saat ini, pihaknya masih memantau pergerakan kendaraan di Jalan Tol Jakarta- Cikampek II.

"Nanti kami lihat. Kami akan batasi yang naik ke atas. Saya yakin oke, jadi tinggal mengawasi," katanya.

[Gambas:Video CNN] (agt)

Let's block ads! (Why?)



Berita teratas - Google Berita
December 23, 2019 at 12:41PM
https://ift.tt/2PO84Fj

Membahayakan, YLKI Minta Pemerintah Evaluasi Tol Layang Japek - CNN Indonesia
Berita teratas - Google Berita
https://ift.tt/2neeZMr

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Membahayakan, YLKI Minta Pemerintah Evaluasi Tol Layang Japek - CNN Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.